Merokok tembakau selalu berbahaya, dan semua ibu harus didorong untuk berhenti merokok sebelum kehamilan dan menyusui. Namun, merokok tidak dianggap sebagai alasan untuk tidak menyusui, karena menyusui adalah nutrisi yang optimal untuk bayi yang baru lahir. Menurut American Academy of Pediatrics pernyataan kebijakan menyusui, merokok tembakau oleh ibu bukan merupakan kontraindikasi untuk menyusui, tapi profesional kesehatan harus menyarankan semua ibu untuk menghindari merokok di dalam rumah dan melakukan segala upaya untuk menyapih diri dari tembakau secepat mungkin.
Ibu menyusui harus memahami nikotin yang dilewatkan ke bayi dalam ASI, dan mereka seharusnya tidak pernah menyusui bayi mereka segera setelah merokok atau sambil merokok. Bayi terpapar asap rokok juga beresiko untuk sejumlah masalah kesehatan, jadi jika seorang wanita merokok, ia harus menyusui bayinya setelah merokok, di ruang dari asap rokok. Tentu saja, kebijakan yang paling aman bagi ibu dan bayi adalah untuk menjauhkan diri dari penggunaan tembakau saat menyusui dan selamanya sesudahnya.
Apakah implan payudara, operasi, atau pengurangan mempengaruhi ASI
Sebenarnya tidak, operasi pembesaran payudara atau operasi pengurangan payudara indikasi bahwa seorang wanita tidak harus menyusui. Namun, semua jenis operasi payudara dapat mengganggu produksi ASI. Pada wanita yang memiliki implan, lokasi implan dan jenis sayatan yang digunakan dalam prosedur akan menentukan sejauh, jika ada, yang implan dapat mempengaruhi produksi ASI atau kemampuan menyusui. Dalam beberapa kasus, operasi pada payudara wanita mungkin memiliki sayatan terlibat di daerah puting (seperti operasi untuk biopsi), dan dalam kasus ini, saluran susu mungkin telah terganggu. Gangguan bedah saluran susu dan jaringan parut juga dapat mempengaruhi perempuan untuk saluran terpasang, mastitis, atau kista retensi susu selama menyusui.
Kekhawatiran telah menyatakan di masa lalu bahwa isi dari implan payudara (terutama dengan implan silikon) bisa bocor keluar dan diserap ke dalam ASI, namun penelitian telah gagal untuk menunjukkan bahwa ini adalah risiko. Idealnya, seorang wanita yang berencana operasi payudara harus membicarakan terlebih dahulu dengan dokter bedah nya risiko bahwa prosedur dapat menimbulkan untuk menyusui di masa depan.
Ibu menyusui harus memahami nikotin yang dilewatkan ke bayi dalam ASI, dan mereka seharusnya tidak pernah menyusui bayi mereka segera setelah merokok atau sambil merokok. Bayi terpapar asap rokok juga beresiko untuk sejumlah masalah kesehatan, jadi jika seorang wanita merokok, ia harus menyusui bayinya setelah merokok, di ruang dari asap rokok. Tentu saja, kebijakan yang paling aman bagi ibu dan bayi adalah untuk menjauhkan diri dari penggunaan tembakau saat menyusui dan selamanya sesudahnya.
Apakah implan payudara, operasi, atau pengurangan mempengaruhi ASI
Sebenarnya tidak, operasi pembesaran payudara atau operasi pengurangan payudara indikasi bahwa seorang wanita tidak harus menyusui. Namun, semua jenis operasi payudara dapat mengganggu produksi ASI. Pada wanita yang memiliki implan, lokasi implan dan jenis sayatan yang digunakan dalam prosedur akan menentukan sejauh, jika ada, yang implan dapat mempengaruhi produksi ASI atau kemampuan menyusui. Dalam beberapa kasus, operasi pada payudara wanita mungkin memiliki sayatan terlibat di daerah puting (seperti operasi untuk biopsi), dan dalam kasus ini, saluran susu mungkin telah terganggu. Gangguan bedah saluran susu dan jaringan parut juga dapat mempengaruhi perempuan untuk saluran terpasang, mastitis, atau kista retensi susu selama menyusui.
Kekhawatiran telah menyatakan di masa lalu bahwa isi dari implan payudara (terutama dengan implan silikon) bisa bocor keluar dan diserap ke dalam ASI, namun penelitian telah gagal untuk menunjukkan bahwa ini adalah risiko. Idealnya, seorang wanita yang berencana operasi payudara harus membicarakan terlebih dahulu dengan dokter bedah nya risiko bahwa prosedur dapat menimbulkan untuk menyusui di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar